Wednesday, June 28, 2006

Kala rindu tak tertahankan

Bersamamu segalanya jadi indah. Sulit rasanya aku tersenyum tanpa mengingatmu. Matamu yang bening menjanjikan sejuta kedamaian. Istriku...aku sangat mencintaimu. Semoga kita bersama lagi...

Wednesday, June 21, 2006

Kekasih Standard vs Kekasih Sejati

Kekasih standard selalu ingat senyum di wajahmu
Kekasih sejati juga mengingat wajahmu waktu sedih
Kekasih standard akan membawamu makan makanan yang enak-enak
Kekasih sejati akan mempersiapkan makanan yang kamu suka
Kekasih standard setiap detik selalu menunggu telpon dari kamu
Kekasih sejati setiap detik selalu teringat ingin menelponmu
Kekasih standart selalu mendoakan mu kebahagiaan
Kekasih sejati selalu berusaha memberimu kebahagiaan
Kekasih standard mengharapkan kamu berubah demi dia
Kekasih sejati mengharapkan dia bisa berubah untuk kamu
Kekasih standard paling sebal kamu menelpon waktu dia tidur
Kekasih sejati akan menanyakan kenapa sekarang kamu baru telpon?
Kekasih standard akan mencarimu untuk membahas kesulitanmu
Kekasih sejati akan mencarimu untuk memecahkan kesulitanmu
Kekasih standard selalu bertanya mengapa kamu selalu membuatnya sedih?
Kekasih sejati akan selalu mananyakan diri sendiri mengapa membuat kamusedih?
Kekasih standard selalu memikirkan penyebab perpisahan
Kekasih sejati memecahkan penyebab perpisahan
Kekasih standard bisa melihat semua yang telah dia korbankan untukmu
Kekasih sejati bisa melihat semua yang telah kamu korbankan untuknya
Kekasih standard berpikir bahwa pertengkaran adalah akhir dari segalanya
Kekasih sejati berpikir, jika tidak pernah bertengkar tidak bisa disebutcinta sejati
Kekasih standard selalu ingin kamu disampingnya menemaninya selamanya
Kekasih sejati selalu berharap selamanya bisa disampingmu menemanimu

Cerpen untuk istriku

Arti Cinta...

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan yang hangat yang muncul ketika saya bersender di bahunya yang bidang.
Tiga tahun dalam masa kenalan dan bercumbu, sampai sekarang, dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus mengakui, bahwa saya mulai merasa lelah dengan semua ini, alasan2 saya mencintainya pada waktu dulu, telah berubah menjadi sesuatu yang melelahkan.
Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif dan berperasaan halus, saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang menginginkan permen. Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang, dan ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di dalam pernikahan kami telah mematahkan harapan saya tentang cinta.
Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, yaitu saya menginginkan perceraian.
"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut.
"Saya lelah, terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini", jawab saya.
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan rokok yang tidak putus-putusnya. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang saya bisa harapkan darinya?
Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?"
Seseorang berkata, 'mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit' dan itu benar, saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah pribadinya.
Saya menatap dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan untukmu, jika kamu dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya. Seandainya, katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"
Dia berkata, " Saya akan memberikan jawabannya besok."
Hati saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret-2an tangannya di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan :
Sayang, "Saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya kembali.
"Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya saya bisa menolong untuk memperbaiki programnya."
"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah, membukakan pintu untukmu."
"Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-2 baru yang kamu kunjungi, saya harus memberikan mata saya untuk mengarahkanmu."
"Kamu selalu pegal-2 pada waktu "teman baikmu" datang setiap bulannya, saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."
"Kamu senang diam di dalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi "aneh". Saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan lelucon-2 dan cerita-2 untuk menyembuhkan kebosananmu."
"Kamu selalu menatap komputermu dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."
"Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang indah, menceritakan warna-2 bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu."
Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. Saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati."
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur dan saya membaca kembali.
"Dan sekarang sayangku kamu telah selesai membaca jawaban saya, jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana dengan susu segar dan roti kesukaanmu?"
Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti.
Oh, saya percaya, tidak ada orang yang pernah mencintai saya seperti yang dia lakukan dan mengetahui saya harus melupakan "bunga" itu sendiri.
Itulah hidup, atau boleh dikatakan, cinta, ketika seseorang dikelilingi dengan cinta, kemudian perasaan itu mulai berangsur-angsur hilang dan ketika kita mengabaikan cinta sejati yang berada diantara kedamaian dan kesepian.
Cinta menunjukkan berbagai macam bentuknya, bahkan dalam bentuk yang sangat kecil dan dangkal, atau bahkan tidak punya bentuk, bisa juga dalam bentuk yang tidak ingin kita ketahui.
Bunga, saat-saat yang romantis hanyalah bentuk awal dari hubungan. Diatas semua ini, pilar cinta sejati berdiri dan itulah kehidupan kita.

Beda antara Sahabat dan Kekasih


Kadang sahabat lebih mengerti akan diri kita dibandingkan dengan kekasih yang kita miliki. Kekasih membutuhkan kita karena dia juga membutuhkan kita. Sahabat akan tetap menemani walau kita tidak membutuhkan apapun dari dia dan dia tidak mendapatkan apapun dari kita. Sebenarnya, yang pantas jadi pendamping hidup kita adalah sahabat, BUKAN kekasih. Kecuali kekasih yang kita miliki punya keinginan dan mau menjadi sahabat sejati. Sahabat lebih mudah untuk menjadi kekasih kita.Namun kekasih-bila sudah berakhir, jarang yang akan menjadi sahabat ;-). Bahkan yang bisa muncul antipati dan rasa benci serta dendam yang berkepanjangan. Jika kita ingin hidup bersama seseorang, jadilah sahabat dan kekasih sejatinya. Dengan kebersamaan yang yang berlangsung dalam jangka waktu lama, sahabat bisa menjadi kekasih yang paling mengerti diri akan diri kita. Alanngkah bahagianya hidup ini, bila ada orang yang selalu mengerti akan keadaan kita. Bukan seorang kekasih yang hanya akan menjumpai kita bila ia membutuhkan sesuatu dari diri kita....

Tuesday, June 20, 2006

Selamat bergabung di dunia blogger

Dunia blogger adalah dunia 'diary di dunia maya'. Setiap orang kadang menginginkan hal-hal tertentu diketahui juga oleh orang lain. Ada kepuasan tersendiri bila orang mengenal kita lebih dari dunia nyata. Bukan berarti bahwa kita ingin pamer atau membuka rahasia pribadi. Ada banyak pengalaman yang jadi pelajaran bagi kita yang tidak mesti kita alami sendiri. Kita mengambil hikmah dari suatu kejadian yang dialami oleh orang lain...